Personal

Mau Kuliah Kemana? [Bahasa]

Sepuluh tahun (lebih) lalu saya berada di posisi kalian, terombang ambing dalam semangat lingkungan dan teman teman dalam proses “hunting” kampus impian.

Peer saya sudah banyak waktu itu, pertama : jurusan apa yang saya mau ambil?

kedua : kampus mana yang memiliki jurusan yang saya inginkan?

ketiga dan maha penting kampusnya dimana? karena saya punya batasan area yang cukup strict dari orang tua saya waktu itu (cuma boleh di Bandung).

Kalau saya punya kesempatan untuk bilang sesuatu sama diri saya 10 tahun lalu, saya akan bilang : Follow your Passion.

Ingin sangat amat saya luruskan

Dengan kuliah dan menjadi sarjana tidak serta merta merubah jalan hidup kamu, tapi awal perjalanan kamu membangun masa depan. Setiap tahunnya ada ribuan sarjana yang lulus dan menganggur bisa jadi karena anggapan dengan kuliah kamu bisa langsung dapat pekerjaan dengan gaji tinggi. Kalau kamu buku RICH DAD POOR DAD kamu bisa tahu bahwa untuk mapan kita perlu belajar atur keuangan dan investasi. Jadi mau jadi apapun kamu nanti kamu sudah memasuki tahapan financial freedom.

Setelah niat kamu lurus coba kita buka satu persatu seninya pilih jurusan

 

1. Lebih baik jadi KEPALA TIKUS daripada BUNTUT HARIMAU, TAPI ga ada yang melarang diri kamu untuk jadi KEPALA HARIMAU

 Ukur kemampuan diri sendiri, ini menyangkut hal yang penting dalam hidup kamu : waktu. Jangan karena ingin dipuji dan diberi tatapan kagum dari orang lain saat ditanya kamu meneruskan kuliah dimana lantas kamu pura pura jadi orang lain dan pilih jurusan yang bergensi tapi kamu ga suka. Butuh proses memang dalam aktualisasi diri bahkan saya aja yang masih muda (ehem) masih kok mengalami aktualisasi diri tentu dengan topik berbeda, Aktualisasi dalam artian kamu sudah mengenal dan menerima diri sendiri, misal dalam contoh pribadi, saya adalah orang yang sebetulnya kemampuan linguistiknya yang kuat dan ga suka angka dan fisika. Nah dari sana kamu bisa liat jurusan mana yang kira kira sesuai dengan kemampuan kamu, coba lihat silabus perkuliahannya, mata kuliah apa saja yang akan kamu temui. Jika dirasa perlu kamu bisa ikut tes minat bakat sendiri di Kantor Psikolog untuk arahan dan saran profesional(saya tahunya ini kalau di Bandung Swaparinama) .

Lebih baik kamu jadi mahaiswa luar biasa di jurusan biasa daripada kamu jadi mahasiswa biasa di jurusan luar biasa. Tapi bisa jadi kamu mahasiswa luar biasa di jurusan luar biasa.

 

2.Jangan mau dibohongi Sinetron atau Film

Hal terbodoh yang pernah saya lakukan adalah menganggap kalau kuliah itu lebih menyenangkan dari SMA kaya di pelem pelem dan sinetron, bisa pake baju apa aja ke kampus, di kelas cuma orat oret manja, pulang kuliah nongkrong di tempat gaul, turun naik mobil dan urusan utama adalah diperebutkan para lelaki tampan dengan mobil bagus dan rambut yang ditiupin angin hair dryer dari samping dengan pengambilan gambar zoom in zoom out berulang.  TERNYATAAAAAA kuliah itu sama saja konsepnya seperti SMA kita belajar di kelas dengan dosen.

Pembedanya cuma kamu sudah dianggap manusia dewasa (udah punya KTP kan?udah bisa milih presiden kan?) jadi kalian digembleng untuk berpikir profesional dan bertanggung jawab sama diri sendiri. Bukan lagi yang dikejar kejar buat nyelesein tugas, atau harus masuk kelas padahal di kelas cuma main gundu dan dicariin wali kelasa sama guru BP. Semua udah jadi urusan kamu sendiri (terlepas dalam beberapa kasus kamu bakal dicariin juga buat konfirmasi). Jadi dari sekarang pelan pelan berubah yah, sayang sama diri sendiri. Pertanyaan terbodoh saya saat bulan bulan awal saya kuliah ke kakak saya adalah :

 

“teh kok kuilah teh kaya sekolah aja cuma ini rasa bimbel soalnya pake baju bebas”

“laaah emang harusnya gimana?kan namanya juga sekolah ya belajar sama aja”

 

Begitu hancur dan ternganganya saya setelah obrolan ini terjadi tahun tahun yang lalu. Ini saya aja yang odong apa emang yang lain juga merasakan hal yang sama?hahaha. Jadi ingat jangan mau dikadalin sama sinetron atau film atau apalah itu, kalau kamu mikir kuliah itu lebih enak (keliatannya) dibanding SMA coba kamu tanya kakak kelas atau pacar yang udah duluan kuliah. Justru kuliah itu tingkat dewanya SMA, tugasnya, pelajarannya / mata kuliahnya, ujiannya. Urusan jadwal yang menggunung apalagi anak-anak science, teknik, kesehatan yang kuliahnya lebih susah praktikum daripada teori, Welcome to real world. Pikir matang – matang jurusan yang ingin kamu geluti karena kuliah bukan lokasi sinetron tsay.

 

3. Sesuaikan Pilihan Jurusan, Kampus dengan Budget yang dimiliki.

Coba kamu liat sekeliling berapa banyak teman sebetulnya punya kapasitas amat sangat mumpuni tapi tidak punya kesempatan untuk melanjutkan sekolah?. Ada banyak orang tua yang tidak sanggup menanggung beban kuliah anaknya sehingga memutuskan lebih baik sang anak langsung loncat tahapan hidup untuk masuk ke dunia kerja atau bahkan menikah (no judge ya sodara sodara ini realita di negeri kita). Jadi kalau kamu beruntung orang tua bisa cover biaya kuliah kamu, coba kamu betul betul bicarakan dengan orang tua rencana keuangan 4 tahun ke depan (dan kemungkinan waktu waktu kamu akan ngaret di perjalanannya) mau kamu kuliah di Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta. Coba kamu tanya biaya yang akan ditanggung selama perkuliahan dari representative kampus kamu berada atau dari teman yang punya info akurat. Jangan gengsi juga untuk apply beasiswa dan aktif dalam berbagai kegiatan di luar kampus seperti mengajar sebagai kegiatan sampingan kalau kamu mau untuk belajar mandiri secara finansial.

 

Beasiswa itu bukan buat orang yang ga mampu tapi buat orang yang mau.

 

4. Kamu itu KULIAH bukan LIBURAN

Jadi jangan gaya hidup ngabisin biaya kuliah, it’s ok kalau memang orang tua kamu mampu dan berada tapi apa tidak sayang buat hal lain yang lebih penting? misal biaya sekolah adik, atau hal hal lain yang mungkin masih jadi beban orang tua. Jadi hidup secukupnya aja, pas mau jalan jalan cukup, pas mau belajar cukup. Kamu keren kok dengan apa yang kamu miliki karena nantinya orang akan tahu kamu bukan melulu kamu anak siapa tapi kamu jadi apa dan karyanya yang mana. Jadi fokus mencari ilmu, relasi, pengalaman, dan terutama punya pola pikir berbeda dari orang kebanyakan yang tidak mengenyam bangku kuliah.

Dan coba dengan teramat sangat JANGAN sampai menipu orang tua dengan dalih biaya kuliah padahal kamu ingin beli sesuatu, Gaes hari gini cari duit seperak aja susahnya minta ampun. Ada lho saya jadi saksi hidup, anak yang berani minta uang ke orang tuanya sampe puluhan juta dengan dalih biaya buat kegiatan di kampus supaya bisa menjalani gaya hidup yang wow. Lebih mending sih ya sebetulnya minta sama orang tua sendiri, lebih parah kalau minta sama orang tua lain (kalau kamu ngerti maksud saya). Tapi tetap aja dua duanya salah, bukan main malaikat apa setan ya tapi dengan begini kamu membiasakan diri menikmati hasil dengan cara instan dan membuat diri kamu tidak tahan ujian hidup.

Bagaimana jika satu saat orang tua kamu yang kaya raya bangkrut atau meninggal? Bagaimana jika orang tua lain ini sadar dan tidak lagi menafkahi kita? lalu bagaimana cara kita bertahan hidup karena kita biasa dilayani dan hidup senang?. Saya ga munafik kalau hidup bergelimang harta itu nikmat tapi…selalu ada harga yang harus kita bayar kalau kita “cheat” dengan hidup. Kamu timang lagi apakah resiko dari tindakan kamu ini sepadan dengan apa yang kamu lakukan?

 

Orang hebat tidak dihasilkan dari kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan. Mereka dibentuk melalui kesulitan, tantangan, dan air mata. – Dahlan Iskan

 

5. Kuliah bukan alasan lupa dunia.

Menurut kamu berapa jumlah orang yg lulus tiap semester dengan ipk terancam cum laude : AMAT SANGAT BANYAK. Kuliah penting tapi memanfaatkan waktu dengan baik itu lebih penting maksudnya dengan nilai ipk yang dijaga baik tidak ada salahnya kamu menambah value diri kamu selama waktu tersisa. Kalau waktu kumpul dengan teman berlimpah setelah kuliah ga ada salahnya coba menambah keterampilan misal : les bahasa asing, alat musik, atau ikut kelas public speaking dan kelas non formal lainnya. Atau bisa jadi kamu isi dengan memperlancar hobi misal bermain musik, menulis, fotografi dan banyak lainnya, Atau bisa juga kamu memperluas ilmu leadership, politik dan sosial dengan ikut banyak kegiatan sosial non profit yang bisa jadi menambah ilmu kamu sangat banyak di luar bidang yang sedang kamu tekuni di kampus. Atau kamu bisa jajal kemampuan bisnis kamu untuk tambahan atau sekedar mengasah kemampuan bisnis kamu, ada kok orang yang memang sebetulnya mampu tapi karena memang passionnya di bisnis dia tekuni bisnis.

Bukan tanpa alasan setiap kampus menyediakan UKM yang sangat banyak demi menampung minat mahasiswanya untuk memanfaatkan waktu dengan cermat sehingga saat lulus nanti kamu akan jadi Sarjana yang penuh dengan soft skill dan diperebutkan oleh banyak perusahaan impian atau sudah mumpuni untuk melanjutkan jalan yang sudah kamu rintis dari kuliah.

 

 

6. Put your Love in it.

Kamu harus cinta supaya kamu bisa menjalani semuanya dengan ikhlas, kalau belum cinta cobalah pedekate dengan pilihan kamu dan berusaha untuk ikhlas. Jalan sukses itu tidak melulu lurus tanpa hambatan, jalan tol aja harus bayar apalagi hidup. Jadi berusahalah untuk belajar dewasa dan terbuka, berusahan untuk menyelesaikan konflik, apapun yang kamu hadapi karena tidak sedikit mahasiswa yang jadi “mahasiswa abadi” atau “Drop Out” karena mereka tidak bisa menyelesaikan konflik atau masalah yang dihadapi. Saat kamu menghadapi masalah apapun di kampus, belajar untuk bicara dengan orang yang kamu percaya dan bisa memberikan solusi (jika kamu punya masalah komunikasi yang kurang lancar dengan orang tua) bicarakan baik baik apa yang kamu hadapi dan solusi konkrit yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya.

 

7. Nikmati setiap masanya

Don’t rush thing, let it flow

Waktu itu licik dengan kita,  saat kita SMP ingin rasanya segera mengecap SMA, saat SMA kamu tak sabar ingin kuliah. Live the moment, hidup pada waktu yg kamu jalani.

 

…And then he is so anxious about the future that he does not enjoy about the present; the result of being that he does not live in the present or the future; he lives as if he never going to die, and then he dies having never really lives – Dalai Lama

 

Nikmati setiap pedihnya, capenya, sukanya dukanya, karena setiap masa, waktu tak akan pernah terulang dan karenanya kamu harus berterimakasih pada tuhan dan menjalaninya dengan seksama. Dan saat waktu itu telah pergi jauh meninggalkanmu, kamu bisa bilang dengan bangga pada diri sendiri “You’ve done your best”.

 

A pic of me back then in Uni.

 

Last but not least get close with your creator and ask for guidance, tell your parent about your wonderfull dream and let them be part of it.. Long way to go! Choose wisely.

Wish you a good luck with your college life.

 

Love,