Personal

Petite Second Room

Nama blognya apa?

Saya tertegun saat muncul pertanyaan ini dalam proses brainstorming dengan teman yang bersedia membantu membuatkan blog saya waktu itu.

Wah apa ya?…Hmmmhh sebentar saya coba pikirkan dulu ya nanti saya hubungi lagi

Blog saya mau dinamai apa ya? Ada banyak perasaan bercampur dalam benak saya waktu itu, campuran antara excitement, bingung dan takut. Menentukan nama blog bak memberikan nama untuk anak, melakukannya harus super hati hati dan serius karena nama bak mantra melekat selamanya.

Saat itu saya masih menggunakan tumblr lama namanya Midas Touch. Kenapa saya pakai nama itu?karena waktu saya sedang sign up untuk tumblr baru, saya dalam posisi kesal. Kesal sama saingan kompetisi saya waktu itu karena dia selalu menang dan saya bagian yang selalu kalah (most of the time) everything she touch turn into gold like Midas dan entah kenapa saya tiba tiba mengambil kejadian itu jadi inspirasi nama tumblr. Bisa jadi harapan saya suatu saat bisa lebih sukses dan keluar dari lingkar kegagalan yang waktu itu melingkupi saya dan bisa berubah menjadi sosok Midas di dunia nyata.

Dan kemudian datanglah masa saya mempersiapkan kepindahan blog saya dari tumblr, sebelumnya saya masih mempertimbangkan untuk tidak punya domain sendiri karena melihat mbak Diana Rikasari. Tapi kemudian saya diingatkan pada komitmen saya kalau sudah kecemplung ya mending berenang sekalian dan urusan kepindahan itu memakan waktu jadi daripada nanti pindah lagi yoweslah mending sekarang aja kita sekalian pindah.

Mulailah saya merenung mencari nama baru yang kiranya cocok dengan yang saya inginkan, proses kreatif itu kaya air kadang rintik seperti hujan kadang deras seperti air terjun. Saya lupa bagaimana tepatnya tiga kata itu terangkai menjadi satu.

Gagasan pertama yang muncul waktu itu blog ini sebagai ruangan saya untuk berkreasi mencurahkan segala ide dan ragam kreatifitas, ruang kedua saya untuk hidup setelah dunia nyata. Dan seperti setiap perempuan selalu punya ruang rahasia tempat dia mencurahkan banyak hal. Awalnya saya coba namakan Small Second Room tapi kok rasanya terlalu jelas ya, terlalu gamblang maksudnya haha saya ingin ada kesan misterius agak classy dan fab. 

France is always a good idea to me, saya suka negara dan bahasanya. Satu kata yang melintas di pikiran saya waktu itu Petite karena saya perempuan bertubuh mungil dan karenanya mandeg di dunia modelling yang dulu saya idamkan. Saya ingin kekurangan itu menjadi kebanggan dan kekuatan saya mencari bentuk kesuksesan lain, flawsomeness kalau kata Tyra Bank. Saat itu sosok perempuan mungil yang memberikan saya inspirasi untuk mencintai kemungilan badan saya adalah Andien, tertulis jelas di bio sosial medianya Petite girl with a big big heart. And it suddenly give me a lot of courage buat saya Andien itu keren banget dari dulu sampai sekarang dan karenanya orang lupa bahwa dia punya banyak kesamaan sama banyak orang, Petite.

Akhirnya terangkailah nama baru untuk kemudian saya berikan Petite Second Room. Ruangan kecil kedua dalam hidup saya tempat saya menuangkan dan membagikan banyak hal. Dan saya berharap banyak teman teman lain bisa ikut merasakan spirit yang coba saya bagikan di ruangan mungil ini.

Dan inilah dia Petite Second Room sudah memasuki tahun ketiga menemani saya dalam suka dan duka duka, dalam kondisi rajin dan malas. Dan dia selalu tersenyum pada saya karena dia tidak pernah memberi tahu kemana dia bisa membawa saya, mungkin dan besar kemungkinan dia akan membawa saya ke tempat yang tak pernah saya duga sebelumnya.

 

Halo from Petite Second Room

Best Regard

1 Comment

Comments are closed.