Personal Semua Kategori

AMBU

Senin lalu tanggal 8 Februari saya ikut berpartisipasi dalam acara Temu Kangen dan  Musyawarah Besar Paguyuban Mojang Jajaka Kabupaten Garut bertempat di Resort Sumber Alam Cipanas, Garut.
Jika menerawang ke masa lalu, masih jelas di ingatan saya 8 tahun lalu saat saya pertama kali ikut ajang ini diajak dan dilatih oleh sahabat dan mentor saya hingga saat ini Lutfi Burhani atau akrab disapa kang Upie. Beliau kakak tingkat saya semasa kuliah, meskipun berbeda jurusan, beliau di Fakultas Ilmu Komunikasi dan saya di Fakultas Farmasi.
image
Saya yang dulu cupu, dan buta terhadap ajang pemilihan seperti ini tiba tiba harus dihadapkan dengan berbagai kriteria pemilihan. Buat saya tantangan yang seru dan menyenangkan meskipun memang saya mati matian mengejar ketinggalan dengan teman teman lain yang sudah memiliki latar belakang pendukung seperti modeling atau pengalaman sebelumnya pernah mengikuti pemilihan serupa.Saat itu 2008 saya tidak pulang dengan titel juara dan harus puas dengan posisi wakil II atau juara III. Dari sana saya tetap diatas atap yang sama belajar berbagai hal dari nol hingga bisa menjadi Yesi Haerunisa seperti saat ini.

Juara itu mentalitas bukan pencapaian. Bagaimana kita bisa memacu diri kita untuk menjadi lebih baik setiap harinya. 

Setelah waktu berjalan di setiap tahunnya saya biasa diperbantukan untuk membantu para anggota dalam persiapan ke pemilihan tingkat provinsi dalam hal bahasa asing dan cara penampilan, serta menjadi juri bahasa asing saat pasanggiri (pemilihan dalam bahasa sunda) dilaksanakan.

image

 

image

 

image

 

image
Saya menikmati semua moment setiap tahun, saya belajar banyak dan memiliki teman terbaik yang selalu supportif dalam setiap langkah prestasi kami masing masing. Sehingga saat berkumpul selalu ditunggu karena termasuk waktu menyenangkan untuk saya melepas penat dan larut dalam canda tawa.Singkat cerita saat mubes kemarin berlangsung ada cerita lucu yang mengubah hidup saya dua tahun ke depan. Tiba tiba saja saat pemilihan ketua baru nama saya muncul sebagai calon ketua baru dari setiap angkatan yang hadir (1997-2015). Jujur saya senang sekaligus terkejut, senang karena ternyata saya bisa menjalin hubungan baik dengan semua pihak dan terkejut karena mereka semua mengajukan nama saya sebagai ketua baru. Lebih terkejut lagi saya menjadi calon tunggal saat itu berdasarkan persyaratan yang diajukan dan pilihan semua anggota.Saya memang terbiasa berorganisasi dari usia muda tapi menjadi ketua tentu tanggung jawab yang berat terlebih saat ini saya sudah berkeluarga dan menjadi seorang ibu. Saya sempat ngobrol dengan suami saat itu, tentu segala keputusan yang akan saya buat harus atas izin suami.

Beruntung suami mendukung 1000% keputusan saya menerima pinangan seisi ruangan saat itu untuk menjadi ketua paguyuban selanjutnya, dengan syarat tentunya harus bisa berbagi peran dengan kodrat dan pekerjaan utama saya.

Tanpa proses panjang jatuhlah posisi ketua ke tangan saya. Saat ditanya apa visi dan misi saya ke depannya saya hanya berpikir satu hal

GUYUB

Apapun misi yang saya emban tentu tak akan bisa terlaksana kalau tidak ada peran aktif dan rasa kebersamaan dari semua pihak. Karena paguyuban mojang jajaka bukan sekedar paguyuban buat saya. Paguyuban adalah rumah kedua tempat saya tumbuh dan belajar banyak hal mengenai aktualisasi diri dengan bantuan kakak dan adik yang memberikan saya inspirasi dan keakraban khas sunda setiap waktunya. Dan saya percaya dengan bersatu apapun impian kita pasti akan terwujud.

Acara ditutup dengan keceriaan utama yang dipersembahkan oleh Jajaka 1997 Kang Kiki Gumelar sekaligus pemilik PT Tama Cokelat (Chochodot) yang memeriahkan acara dengan Kuis Moka Online dan taburan hadiah sebagai hiburan yang berhasil mencairkan suasana dengan keceriaan khas moka garut.

 

image

 

image
image

 

image
Terima kasih untuk satu hari penuh kenangan ini.Yesi HaerunisaAmbu Paguyuban Mojang Jajaka Kabupaten Garut 2016-2018

#mokagarut #sajiwasawirahma.