Baby and Books

Really?

Yes that’s come up to many mind to see books and baby at first.

Saya memang pecinta buku dari kecil dan hingga saat ini, untuk pecinta buku mungkin akan tahu bagaimana sensasi membuka plastik buku dan mencium wangi kertas yang masih baru. Jauh di lubuk hati saya, saya ingin anak saya bisa punya excitement yang sama dengan saya terhadap buku, tapi tentu saya harus realistis karena minat anak pasti dipengaruhi oleh gen ayahnya juga selain ibu yang mana sangat bertolak belakang. Papa Freya tidak suka buku dan lebih suka menggambar dan sesuatu yang berbau visual. Jadi sampai saat ini saya hanya mencoba mengenalkan anak terhadap buku sekedarnya untuk pengenalan.

 

 

Sebagai ibu muda tentu saya selalu berusaha untuk mengikuti  informasi  mengenai parenting dan perkembangan anak, apalagi di masa emas 3 tahun pertama. Salah satu yang menarik perhatian saya adalah membiasakan mendongeng pada anak, bahkan hal ini sebetulnya disarankan dilakukan dari sedari anak dalam kandungan. Jujur saya tidak pernah membacakan buku cerita apapun untuk Freya saat dalam kandungan, anak saya lebih banyak mendengarkan lantunan ayat Alquran dibanding buku atau musik buatan manusia. Saya hanya terlalu takut untuk memberikan pilihan lain selain pengenalan agama kepada anak saya sebagai pilihan pertama.

Seiring waktu berlalu usia dan perkembangannya bertambah dengan cepat (atau perasaan saya saja ya melihat anak saya tiba tiba sudah bisa baweli mama papanya hehe) akhirnya saya coba mengenalkan Freya terhadap buku pertamanya  saat usia satu tahun judulnya “Ucap Bismillah” tapi entah apakah karena usianya saat itu yang masih terlalu kecil Freya seperti kurang tertarik dengan buku pertama dan menciutkan nyali mamanya untuk mengenalkan buku.

Akhirnya saya sempat menunda untuk membeli buku buku untuk Freya sambil stalking rekomendasi buku buku yang sesuai untuk anak. Salah satu akun yang saya senangi adalah @rabbitholeid saya coba membeli buku versi digitalnya “Bella dan Kelima Balon” . Ternyata percobaan kedua berhasil Freya mulai asik dengan cerita Bella, akhirnya saya mencoba memesan paket lengkap semua bukunya melalui program arisan bukunya. Di tengah masa menunggu kocokan arisan, ibu – ibu muda yang tergabung di dalamnya sempat ngobrol soal BBW (Big Bad Wolf) di Surabaya. I have no idea what this bbw about, karena penasaran saya coba buka buka infonya. BBW adalah acara sale buku buku bahasa asing terbesar dan harganya beneran “dibanting” karena diskon 60-80 % jadi buku yang dijual rata rata harganya di bawah Rp 100.000  kisaran harganya cuma Rp 35,000 – Rp 65.000 yang sempat saya lihat, padahal harga normalnya tentu di atas Rp 100.000 bahkan lebih.

Terbersit keinginan untuk membelikan anak saya beberapa buku dari acara BBW ini tapi saya punya dua kendala. Pertama saya tidak tahu sama sekali referensi buku bahasa asing untuk anak perempuan yang sesuai dan bagus (anak saya belum genap 2 tahun) dan kedua saya keburu keder sendiri dengan bahasa pengantarnya, Bahasa Inggris. Saat saya cerita ke pengasuhnya tentang rencana membeli buku bahasa asing belum apa apa pengasuh anak saya sudah protes duluan karena mengaku ga bisa bahasa Inggris dan takutnya nanti ga bisa mendongengkan ceritanya untuk Freya. Saya berusaha meyakinkan pengasuh untuk berusaha mengarang cerita dari gambarnya, toh memang buku anak anak lebih banyak didominasi gambar dibanding tulisan, akhirnya pengasuh saya setuju.

Saya coba menghubungi teman saya dan coba tanya – tanya buku yang kira kira cocok untuk anak perempuan, ternyata ada banyak (banget) buku yang bikin saya kalap ingin beli. Sayangnya saat saya mau pesan bersamaan dengan akan berakhirnya bazaar berlangsung sehingga para jasa titip sudah tidak bisa lagi menerima titipan buku, jadilah saya cuma pilih buku yang ready di jasa titip. Beruntung teman saya menawari untuk beli berbarengan dengan paket buku untuk anaknya sekalian menghemat ongkir hehe, akhirnya saya titip beli 3 buku, 2 buku princess story dan satu lagi pop up book. See? do not underestimate anything. Kalau memang buku ini tidak dilirik juga sama anaknya nanti ya itung itung ngabisin penasaran deh ujar saya dalam hati.

 

 

Beberapa hari kemudian saat teman saya menghubungi dan mengabarkan bahwa bukunya sudah sampai saya yang excited duluan. The book is really good dengan warna warna cerah yang sesuai untuk batita. Sesampainya di rumah saya langsung dengan semangat mengajak Freya buka buka buku barunya. Ternyata di luar dugaan anak saya ikut excited membuka buku yang saya bawa. Buku pertama yang saya kenalkan adalah buku pop up Baby Love Spring dan saat bukaan pertama Freya hampir menyobek dan kemudian melipat bagian bagian pop up bukunya ke arah berlawanan. Meskipun hati tersayat melihat buku baru langsung berubah wujud tapi saya senang ternyata Freya suka dengan buku buku pilihan saya.

Saya ingat salah satu postingan di akun @rabbitholeid

Membacakan buku yang bertemakan cinta ke bayi setiap harinya dapat membuat bayi merasa dicintai. Hai ini akan mempermudah bayi memenuhi tugas perkembangannya yaitu dalam hal mengembangkan kepercayaan pada orang sekitarnya.(@rabbitholeid)

Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari membacakan buku sejak dini salah satunya yang tertulis di atas. Sekarang anak saya sudah punya dua tokoh kesukaan “Cindelela dan Lapunjel” dan bisa menunjukan dan bercerita tentang hewan hewan di buku Baby Love Spring. Saya senang saat dalam satu waktu Freya menarik saya atau suami atau om tantenya di rumah dan meminta membacakan buku kesukaannya. Salah satu achievement untuk saya karena saya ingin menyeimbangkan pengaruh dunia digital dalam kesehariannya.

 

 

 

Bisa jadi satu hari nanti buku ini menjadi media anak saya untuk belajar bahasa asing, tapi mungkin nanti. Sekarang dia sedang asyik menceritakan hewan dan peralatan yang biasa dia lihat di lingkungannya yang tergambar dalam buku.

Saya tidak sabar menambah koleksi buku untuk Freya ke depannya, semoga ibu ibu yang lain pun bisa punya bonding time bersama anak melalui buku. Tapi tentu perlu diingat setiap anak punya kegemaran dan bakat yang berbeda, semua anak adalah special. Semoga tulisan saya sedikit banyak bisa memberikan masukan positif bagi ibu – ibu muda di luar sana.

Selalu ingat kekuatan kata itu bisa sangat dahsyat, seperti membentuk kepribadian seseorang.

 

Love,