Travel Diary

KUSADASI

Halo, kali ini kita lanjutkan perjalanan ke kota ketiga Kusadasi. Kusadasi ini terkenal dengan produk kulit dan kota tua Ephesus, selain itu Turki kental dengan peninggalan Roma jadi kalau kamu berkesempatan kesini kamu akan merasa kaya nostalgia ke setting film Gladiator. Bahkan dalam perjalanan sempat guide kita putar film bertema Roma saya lupa judulnya tapi karena kebanyakan yang ikut tour ibu bapak berusia lanjut jadilah malah pada ketiduran ketimbang nonton filmnya haha, tapi tidak menyurutkan antusiasme mereka tentunya untuk berkunjung dan menikmati keindahan Kusadasi.  Di post ini saya coba bagi beberapa spot yang wajib saya cerita ya…

 

Turkish Leather Outlet

Ternyata Turki terkenal dengan produksi kulitnya yang sudah banyak diekspor ke Eropa, jadi kualitasnya sekelas lansiran rumah mode disana dengan penawaran harga jauh lebih murah tentunya. Yang saya cermati dari Turki adalah kepiawaian dalam membungkus penawaran berbelanja menjadi lebih menarik seperti ada fashion shownya seakan kita adalah orang orang yang biasa hilir mudik di majalah. Dan tempat ini merupakan ini salah satu destinasi wajib setiap turis yang berkunjung ke sana. Buat saya ide yang sangat briliant karena memberikan kesempatan local bussiness untuk mengglobal dan besar serta memberikan pengalaman berbeda kepada calon pembeli.

Berbicara soal produk saya kagum dengan teknologi penyamakan mereka yang kemudian menghasilkan produk yang begitu halus dan begitu tipis tapi kuat dan desainnya update dengan mode terkini.  Karena saya tinggal di salah satu pusat pengrajin kulit di Indonesia buat saya sebenarnya ga gitu jadi excitement karena memang biasa lihat. Dan terutama karena memang harganya melebihi yang bisa saya habiskan dalam sebuah jaket kulit haha (sampai dua digit kisaran harganya). Tapi kalau punya budget worth to buy dengan kualitas yang ditawarkan apalagi koleksi mantel bulunya. 

Ada pengalaman kurang enak pas saya berkunjung kesini, tapi cukup jadi pelajaran manner kalau pergi pergi lagi buat saya. Jadi setelah pagelaran busana mama saya tertarik untuk membeli salah satu mode jaket yang diperagakan, setelah keluar saya mengantar mama untuk mencoba dan tawar menawar harga. Disana setiap customer langsung dilayani oleh seorang pelayan, saat saya lihat harga dan hitung menghitung harganya masih fantastis buat saya dan mama. Saya coba berkomunikasi dengan guide dia bilang harganya bisa sesuai dengan yang kita harapkan tenang saja yang penting pilih dulu karena da diskon tambahan di kasir yang bisa dia usahakan. 

Mama saya excited sampai tawarin ke teman yang lain dibantu sama saya sebagai translator amatir, kemudian sampailah waktu bayar dikasir dan dikasih potongan harga bantuan yang dijanjikan ternyata jeng jeeeng harganya masih jauh dari budget yang kita awal bicarakan meskipun sudah dipotong diskon tambahan. Akhirnya terpaksa saya dan mama cancel item yang sudah berjam jam kita pilih. Begitu saya dan mama keluar, pelayannya ngejar dan ngelabrak nanya kenapa ga jadi saya jelasin lah persoalannya dia malah marah dan bilang saya menghabiskan waktu dia percuma. Lesson learned ya genks kalau pergi ke kota lain terutama keluar jangan pegang atau coba kecuali kamu niat beli. Setelah punya niat kamu cek  harga di price tag dan hitung dengan seksama, kalaupun ada diskon jangan terlalu berharap banyak haha lebih percayalah pada harga tertulis daripada pembicaraan karena sewaktu waktu bisa berubah. Biasanya diskon produk tidak akan lebih dari 50% kecuali barang sale koleksi lama, untuk sale pun perhatikan betul angkanya ya apakah sudah masuk budget kamu atau belum, diskon tambahan pun ga akan lebih dari 5- 10%.  

 


Ephesus Ancient City

Tempat kedua yang kita singgahi adalah Ephesus kota tua yang sudah mati, jadi reruntuhan yang kita lihat ini adalah sisa dari kota yang dulunya ada disana. Saya kesini pas spring di siang bolong dan itu luar biasa haha masih ketolong sih karena masih ada dingin dinginnya jadi saya sarankan bawa topi lebar atau payung kecil. Disana juga ada sih penjual topi di pinggir jalan tapi menurut saya kalau kita punya kenapa harus beli asal ga lupa dibawa aja hehe.

Jadi satu blok kota ini begitu besar kita menyusuri dari awal gerbang sampai di ujung nanti kita keluar besar banget dan jarang ada tempat berteduh karena terhitung gersang. Nah salah satu tantangan pergi traveling adalah banyak jalan saat pulang jangan lupa bawa lotion atau koyo atau apapun pamungkas kamu kalau pegal. Spot ikonik dari kota ini adalah  reruntuhan perpustakaannya, sebetulnya setiap spot begitu indah tapi karena saya datang saat high season jadi agak sulit untuk dapat foto bagus tanpa penuh orang orang. 

Nah di area Epeshus pun ada gua yang diklaim sebagai tempat terjadinya Seven Sleeper, ceritanya ada di Alquran. Tapi karena kita sudah keburu kecapean dan kelaperan akhirnya kita skip dan langsung menuju tempat keluar. Setelah gerbang keluar berjajar banyak kios yang menjajakan makanan dan oleh oleh. Yang selalu menarik perhatian saya adalah Jeruk dan Strawberry yang begitu besar dan segar. Untuk produk produk lain menurut saya mahal mahal jadi lebih baik kalau mau belanja nanti saja di Grand Bazaar kecuali ada yang kamu suka banget.

 

Isabey Camii

Mesjid Isabey, pemberhentian terakhir sebelum kami melanjutkan perjalanan. Sebetulnya di area depan isabey ini ada deretan pohon jeruk yang sedang berbuah  dan ada bangunan benteng tua yang tak sempat saya foto indah sekali kalau kalian berkesempatan datang kesini silahkan saksikan sendiri. Kita berhenti ke mesjid setelah sebelumnya makan siang di restoran lokal.

Di Turki restoran bekerja sama dengan selther hewan sehingga makanan sisa dari restoran diberikan ke shelter hewan untuk digunakan sebagai makanan hewan disana jadi dihimbau untuk tidak membuang tusuk gigi di sisa makanan kita yang tidak habis, bahkan saat di Istanbul sepulang makan malam saya tak sengaja melihat ada pelayan restoran yang sedang memberikan sisa makanan untuk kucing liar di sana. Makanya hewan liar di Turki rata-rata gemuk dan bersih.

Kembali ke mesjid Isabey, saya ga bisa cerita banyak soal sejarahnya karena lupa tapi…saya bisa bilang begitu kagum dengan bangunan dan arsitekturnya, teras mesjid rasa benteng Roma. Mayoritas bangunan di Turki memang terbuat dari batu dan dibiarkan dalam keadaan asli. Beruntung bisa mampir dan shalat di mesjid ini, setelahnya kami melanjutkan perjalanan ke kota selanjutnya. 

 

well, that’s it from Kusadasi. See you in my next post 

Love,

31 Comment

  1. itu coat yang dipajangnyaa, naksir seketika. Dan keramik-keramiknyaa. OMG! ini mah gagal fokus malah pengen belanjaa

    1. Coatnya emang bagussss semua tapi up 30 mio teh ku belum syanggup hahaha kalau Syahrini sebelum aku kesini borong wkwk

  2. Keren banget teh fotofotonya teh. Bagian dilabrak pelayannya aku kaget. Kalau di sini cancel kaya gitu paling dijutekin doang ya.

    1. hihi makasi teh
      iya teh karena ampe berjam jam sih kita pilih dan nego miskom sama tour guide jadi aku yang dilabrak apes huhu

  3. Turki salah satu bucketlist aku, semoga kesampaian bisa kesana.
    Noted teh buat pelajaran jangan pegang-pegang barang di toko kalau nggak niat beli 😁

    1. Istanbul dan Cappadocia dua kota paling aku ngebet pengen datengin dan memang ternyata lebih indah dari bayangan hihi
      Semoga someday bisa kesana ya teh 🙂

      Tapi ya itu pas belanja ingat pesanku haha

  4. Jadi wish list deh teh ini. Belum bisa kesana, tapi ku cukup puas udah baca reviewnya

    1. Waaa jadi geer, akasi banyak teh hehe.
      Must visit memang Turki semoga bisa kesana ya teh 🙂

  5. ku sempet awal tahun kemarin mau kesini, cuma ada hal lain jd gagal
    padahal bagus banget tempatnya huff

    1. Turki salah satu must visit apalagi Hot Air Baloon nya Cappadocia hehe. Betul teh orang Turki lebih sensitif maksudnya mungkin wasted time tapi kagak beli kita jadinya dia kesel hehe

  6. Fix indah banget ini. Oiya aku juga pengalaman nih soal belanja oleh-oleh di tempat wisata manapun, memang manner soal tawar menawar harus hati-hati banget. Nice sharing teteh

Comments are closed.