Personal

Is It Wrong To Put Ourshelves First?

Sebetulnya ingin menulis judul dalam Bahasa Indonesia tapi kok kesannya jadi berbeda yah dari yang ingin disampaikan hihi…Gapapa mungkin pertanda saya harus belajar lagi dalam menangkap rasa dan menuangkannya dalam kata.

Jujur hidup saya penuh dengan rasa gak enakan sama orang lain meskipun sering kadang orang lain malah jadi seenaknya sama saya karena tahu saya pasti selalu membantu tapi itu urusan mereka yang penting saya berusaha baik dan memberikan kebermanfaat untuk orang lain. Sehingga saat saya tak ada mereka benar benar tahu adanya kekosongan, tapi impactnya kadang kita kehabisan tenaga dalam melakukan banyak hal karena ya itu masih belajar bilang TIDAK.

Tau kan di saat tenaga masih banyak tapi spirit masih membara…

Kemudian banyak orang selalu mengingatkan

Jangan lupa istirahat…

 

Jangan terlalu cape…

 

Dan kita pun mulai merenungkan kemungkinan untuk rehat sejenak dan coba mengisi ruang dalam dimensi waktu untuk diri kita sendiri betul betul untuk kepentingan diri sendiri. TAPI tantangannya kalau untuk beberapa orang yang sudah berkeluarga, menjadi seorang ibu dan istri adalah pekerjaan purna waktu (24/7 ask every mom!) kayaknya susah untuk betul betul punya waktu sendiri dan berkontemplasi.

Dulu saya mikirnya waktu rehat itu SELALU harus bentuknya spa di tempat pijat dengan aromateraphy atau nyalon seharian atau…apa ya? Belanja tawaf di mall sampai kantong belanja ga muat dibawa tangan (lalu abisnya pusing lihat tagihan dan tabungan been there tapi udah lama ditinggalkan haha)

Ternyata seiring berjalan waktu kita makin kreatif untuk mencari bentuk sayang sama diri sendiri, intinya kan memberikan diri ini reward supaya lebih happy.

Poin pertama yang selalu saya terapkan untuk mencintai diri sendiri adalah disiplin waktu (masih usaha sih kadang jebol jebol sama kerjaan juga). Misal kalau saya pribadi akhir pekan dan di luar jam kerja (di atas pukul lima sore) saya gak mau diganggu pekerjaan kecuali urgent atau memang urusannya gak bisa ditunda.

TAPI tetep aja ada orang yang suka gak ngerti dan kita reflek untuk membantu, seperti kadang malam malam gak lihat jam chat curhat/konsul sampai berjam jam tentang pekerjaan kita tapi ujungnya beli barang ke orang lain. Pernah kejadian dan jadi kesel sendiri berasa dimanfaatin haha tapi ya gimana salah diri sendiri kenapa harus dijawab orang waktunya istirahat.

Di sana saya betul betul belajar untuk menetapkan BATAS jangan sampai kenyamanan kamu terganggu sama kepentingan orang lain.

Kamu bisa kok DISIPLIN dan berkata TIDAK dan tetap jadi orang baik.

Dengan menetapkan batas (berlaku untuk kita juga ga ganggu waktu istirahat orang lain) sekaligus edukasi untuk menghargai waktu orang dan kepentingan mereka karena semua orang berhak untuk recharge dan melakukan hal hal yang dia suka di luar rutinitasnya.

Kalau kata guyon pantat truk dalam bahasa sunda

Gawe wae beunghar heunteu gelo enya. /Kerja aja kaya nggak gila iya

Kedua bentuk menikmati waktu untuk diri sendiri ternyata tidak selalu hal hal yang disebutkan dalam majalah fashion dan lifestyle

Cobalah perawatan facial keong terbaru.

atau

Cobalah Spa terbaru dengan kandungan emas 24 karat.

Kadang masalah orang adalah tidak punya waktu banyak dan tidak punya tenaga mumpuni untuk mengarungi lalu lintas dan sampai ke tempat tempat tersebut. Akhirnya rumah jadi tempat terbaik untuk mengisi baterai diri (kalau saya) apa apa dikerjakan dari rumah

DO WHAT MAKE YOU HAPPY

Sesederhana main sama kucingku yang biasanya weekday diem di kandang atau baca buku yang sudah lama ingin dibaca atau beres beres rumah ala Marie Kondo atau berkebun (udah cek kan cerita aku berhidroponik dari rumah?). Atau nulis, ngeblog karena buatku ngeblog lebih kepada mengeluarkan isi pikiran dan mengaktifkan endorfin. Ya liat aja isi instastory aja tulisan semua haha…

Tapi minggu pagi saya gak suka bisa olahraga keluar kaya jalan santai pagi atau CFD karena suami menuntut untuk saya ada di rumah di Minggu pagi. Jadi saya paling melakukan yoga ringan di pagi hari sebelum anak dan suami bangun. Kemudian menyesap susu uht kesukaan (saya bukan penikmat kopi pagi maaf cupu ya haha). And it feels good.

Cara menikmati hari beda beda memang. Intinya…

Mengutamakan diri sendiri bukan egois tapi bentuk cinta ke diri sendiri.

Jangan sampai kamu tenggelam dalam kesibukan dan rutinitias lupa waktu, lupa keluarga, lupa menikmati hidup dan lupa cinta sama diri sendiri. Karena konon katanya kita ga akan bisa cinta sama orang lain sebelum kita cinta sama diri sendiri.

Tulisan ini sekaligus kolaborasi saya bersama teman teman Bandung Hijab Blogger kamu bisa cek tulisan tulisan lainnya di blog teman teman.

Thanks for reading, Love

Yesi Haerunsia

13 Comment

  1. Hahaha asli ya quotes ala ala si gawe wae beunghar henteu gelo enya tuh kaya langsung nyussss ngegampar aku bgt. Tulisannya remindering bgt nih..

  2. setuju teh, mengutamakan diri sendiri merupakan bentuk rasa cinta kita pada diri sendiri. Tidak harus seharian, sejenak namun berkualitas. begitulah kiranya hehehe

  3. Hahaa eta quote of the day banget teh, gawe wae beunghar henteu gelo enya.
    Setuju teh, mncintai diri sendiri kan jg salah satu bentuk syukur ya~

  4. Bener banget terkadang kalau kita lagi self indulge teh suka banget ada yg judge egois. padahal ya kalau bukan kita yang sayang diri, mau siapa lagi coba huhu. Tulisan di truk itu memang reminder banget dan dibalik lucunya kita sadar ga sadar harus banget punya waktu jeda dan me time hehe

  5. Akupun dulu ga bisa berkata TIDAK teh, tapi seiring berjalan waktu & munculnya dorongan hebat dari dalam diri, akhirnyaa aku bisaaah. Btw, quote nya oke tuh teh hahaha

  6. Nah bener juga yah, mencintai diri sendiri dulu. Kalo bahasa kajian kemaren, sedekah ke orang lain kita gede, bro2an, padahal sedekah yang utama itu sedekah pada diri sendiri. Dengan cara apa, ya cintai diri ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *