Personal

6 Cara Supaya Gaji Ga Lewat Gitu Aj

Topik ini lahir secara alami dimanapun kapanpun saya ngobrol sama teman. Sering kita bingung kerja keras bagai kuda tapi kemudian saat akhir tahun ga ada uang yang nyangkut di tabungan. Seketika bingung dan sedih saat itu juga. Untuk menghibur hati kadang saya suka baca meme ala ala di beauty blogger atau fashion enthusiast atau dari film Sex and the City

I love to see where my money is. At my closet

Pada kenyataannya melihat semua uang kita di lemari atau di sepatu atau di makanan “fancy” yang udah kita coba itu ga enak, kalau saya seringnya menyesal karena saat ada kebutuhan mendesak isi lemari ga bisa serta merta berubah jadi uang. Dan akhirnya keluarlah jurus pamungkas, minjem dulu. Setelah menikah awarenes akan harus lebih melek finansial datang dari potret potret cerita kehidupan di sekitar kita, saya pribadi gamau saat tua nanti terjerembab jadi beban anak atau jelek jelek malah masih bekerja di usia tua karena kerja keras masa muda habis entah kemana.

Saya pernah ngobrol sama om (saya lupa kayaknya pernah saya tulis juga di postingan saya yang lain), apa yang membedakan jalan kehidupan beliau dan temannya yang sekarang menjadi salah satu pengusaha sukses (padahal dulunya temannya belajar usaha dari om saya ini)

Dulu kalau boleh membandingkan sebenarnya untuk penghasilan dan hasil deal bisa lebih besar om berkali lipat. Bedanya teman om ini pintar nyimpen, meskipun sedikit dia simpan baik baik sementara om sampai sekarang gatau hasil kerja keras om hilang kemana.

Beberapa postingan teman di sosial media pun makin menguatkan cerita om saya ini. Postingan yang saya baca kurang lebih berbunyi seperti ini

Saat Gaji 3 juta bisalah nyimpen 300.000 per bulan di tabungan. Saat Gaji naik 5 juta bisalah simpen 500.000 per bulan di tabungan. Tapi pas gaji naik jadi 10 juta kok ga bisa nabung sama sekali malah cicilan kartu kredit yang bertambah. Sedih

Dari sana kita dapat satu simpulan bahwa masalah keuangan tidak selalu mengenai besarnya penghasilan, bahkan masalah baru muncul saat gaji kita naik seperti impian kita. Nah salah satunya yang penting selain berpenghasilan yang cukup adalah pengaturan dan penyimpanannya. Setuju ga?

Setelah beberapa tahun saya mencoba menata keuangan, saya mau share hasil pengalaman saya. Sampai saat ini saya masih berjuang dan berusaha juga kok. To be honest i have been in my worst financial condition few years ago. Saat beneran beban hutang banyak karena missmanage keuangan padahal orang tua sudah wanti wanti untuk lebih bijak dalam mengelola keuangan. Tapi saya bisa bilang saat ini keuangan saya jaug lebih baik dari tahun tahun sebelumnya. Jadi apa saja yang saya lakukan? Oke saya coba cek satu persatu

1. Jangan salah pilih INFLUENCER dalam hidup kamu

Sepintas nampak sepele padahal pemilihan orang yang kamu ikuti baik di dunia nyata maupun sosmed berpengaruh amat besar. Kalau dirunut akar masalah secara emosional dan pikiran, miskonsepsi managemen keuangan biasanya tumbuh dari pengambilan panutan atau tokoh yang salah.

Kaya misal yang saya rasakan, saya dari lama memang suka fashion dan styling, celakanya saya begitu kagum (dulu) sama orang orang yang belanjanya gila gilaan atau punya koleksi super banyak padahal mereka ga pake. Gatau saya lagi kesambet apa dulu tapi saya kagum aja gitu mereka hamburin uang macam gitu. Sampai secara ga sadar saya ngikutin jejak mereka tanpa sadar. Belanja ga berbatas dan kadang ga terpakai. 

Beberapa tahun ini saya mulai lebih memilah milah pertemanan bahkan dalam sosial media, saya lebih senang orang orang yang lebih banyak menunjukan passion mereka, cerita sederhana dalam hidup mereka pokoknya hal hal yang bermanfaat dari sekedar orang orang yang posting barang barang mahal terkini atau liburan di pulau eksotik supaya nampak keren. Atau influencer yang isinya endorse semua udah lama saya unfollow mereka sorry not sorry I have done with that.

Orang cenderung ingin menyamakan barang dengan orang yg dia kagumi. Misal Artis A pake ipun XS serta merta kamu kekejetan pengen beli dan bangga kalau pake ipun XS (bisa samaan sama idola atau orang terkenal). Sah sah aja kok kalau mampu tapi jangan sampai pas belinya kredit 12 bulan udah kaya cicilan rumah (sementara si artis kayaknya tinggal melambaikan tangan aja sama asistennya). Kalau kita baru mampu beli hpnya yg menengah why not. Hak masing masing sebenarnya, cuma kalau pikiran saya apa ga sayang uangnya bisa buat keperluan lain yang lebih urgentKadang sosial acceptance itu menjadi dalang semua kegagalan mengatur keuangan. Itulah kenapa kamu perlu cari pertemanan sehat, orang orang yang postifi di sekitar kamu. Yang membawa kamu ke diri yg lebih baik dan menghargai diri kamu melebihi barang atau brand yang kamu pakai.

Dalam bersosial media pun saya punya aturan sendiri, saya perlu rejuvenate kalau saya beristirahat sejenak dari rutinitas bekerja dan iseng main di sosial media. Jadi saya menghindari orang orang atau akun yang bisa mengganggu ketentraman mental saya secara implisit maupun eksplisit. Beberapa influencer favorit saya adalah Alodita, Amrazing, Dinda PS, Depepedia (dan masih banyak sih sebenarnya ini yang bisa saya ingat aja pas nulis sekarang hehe) karena saya banyak dapat ilmu dan kekerenan khas mereka. Dan saya betul betul merasa lebih damai secara mental dengan cara ini haha.

Selain itu setahun terakhir saya suka sama akun Financial Planner Jouska. Dulu sebenarnya saya sudah follow beberapa Financial Planner ternama dari zaman twitter tapi gatau mungkin otak saya ga nyampe sama penyampaian beliau beliau jadi kaya masuk telinga kiri keluar telinga kanan (ini saya ya). Nah saya baru ngerasa banyak tergugah setelah follow Jouska ini gara gara ga sengaja liat teman post salah satu snapgram mereka. Akhirnya mulai banyak baca post mereka dan ngerasa lebih nyaman dan lebih mengerti karena kebanyakan studi kasus dan ga jarang yang dalam hati bilang ini gue banget hahaha. Dan saya makin sedih ternyata saya ketinggalan banyak dalam menata masa depan dan keuangan saya. Tapi kemudian saya berpikir ga papa terlambat yang penting mulai.

Karena hampir tiap hari cerita dan story yang saya buka itu mereka ini saya jadi mulai berubah pola pikir dan mindset. pokonya berasa lebih positif dan makanya saya pun sering share hal hal yang saya suka sama teman follower saya karena saya juga gamau kasih negative vibe ke teman teman saya.

Cobain deh mulai dari hal kecil kaya gini.

2. MENERIMA.

Hal kedua yang harus dilakukan buat saya adalah menerima.

Menerima kondisi kamu saat ini.
Pendapatan kamu.
Beban kamu.
Kapasitas kamu.

Dan berhenti merasa bahwa kamu loser saat kondisi keuangan kamu nampak lebih rendah dari orang lain. Karena orang sering mengasosiasikan kesuksesan seseorang dengan daya belinya. Padahal siapa tahu sebenarnya dia ngosngosan di belakang bayar cicilan. Kondisi finansial itu salah satu hal yang sangat private maka dari itu Bank Swiss laku karena sistem securitynya super ketat ga bisa ditembus bahkan sama pemerintahan, jadi jangan banyak berspekulasi mengenai kondisi orang lain apalagi membandingkan. Cukup fokus pada kondisi diri sendiri, biarkan kita dengan cara kita sendiri

Sekarang ini sebisa mungkin saya mengurangi dan menghindari berhutang karena rasanya cape “mencuri uang dari masa depan untuk memenuhi kebutuhan eh keinginan masa kini”. Saya lebih memilih menunda membeli sampai betul betul terkumpul uangnya sambil terus berpikir dan mengevaluasi apa betul saya butuh barang yang saya impikan ini.

Kalau kamu sudah bisa menerima, kamu ga akan stres saat lihat teman beli mobil baru atau akhir tahun saudara liburan ke Eropa. Percayalah akan ada waktunya kamu yang pergi dan membeli mobil baru atau rumah baru atau apapun itu impian kamu. Dengan managemen yang baik dan finansial yang sehat, insha allah beberapa tahun ke depan kamu akan bisa mendapati kondisi yang lebih baik. Karena hidup seyogyanya bukan menerus soal kompetisi. 

 

3. JANGAN KASIH KENDOR

Saran finansial itu banyak banget. Even saya udah baca tulisan di blog Malo dr beberapa tahun lalu. Yang mau baca bisa mampir ke sini. Tapi yang sulit kembali pada aplikasinya di hidup kita. Jadi saran ketiga yang akan saya bilang adalah

JANGAN KASIH KENDOR TSAY

Berusaha untuk bertahan dengan perubahan. Keluar dari zona nyaman kebiasaan lama kamu. Awalnya sulit pasti tapi lama lama akan terbiasa. 

Fase tumbuh itu ga nyaman karena kita keluar dari zona nyaman, karena ga akan ada kenyamanan saat kita tumbuh dan berkembang. Pelan tapi pasti rubah kebiasaan kecil yg kurang berfaedah. Saya percaya pada perubahan kecil yang konsisten daripada perubahan drastis yang hanya bertahan sementara. 

Jadi kuat kuatin untuk berubah, ingat masa depan yang lebih cerah. Untuk saya pribadi kebiasaan kecil yang dirubah adalah membatasi budget dalam belanja kebutuhan fashion dan makeup. Jadi saya gamau jadi impulsive buyer, saya lebih senang beli baju yang sudah terencana. Saya sudah tahu akan dipakai dengan apa dan memang klasik jadi kalau udah gitu saya ga keberatan untuk merogoh harga lebih dalam. Pun begitu dengan makeup dan jajan, saya sadar bahwa saya adalah orang yang senang jajan dan pergi. Nah sekarang ini saya membatasi pergi, seperti kalau ada rencana pergi ke luar kota atau ada acara kecuali mendesak max 1 kali dalam sebulan itupun kadang semua keperluan disatukan biar sekalian perginya. Intinya hal hal kecil kurang berfaedah yang bisa mengganggu ketentraman cash flow kamu coba dikenali dan dikurangi.

 

 

4. KENALI KONDISI DAN MASALAH KEUANGAN SENDIRI

Nah ini sudah mulai masuk ke teknis kalau yang tiga tadi itu mantra supaya teknisnya bisa berjalan lancar sampai tujuan. Tapi sebelum kita mulai teknis managemen keuangannya satu hal yang perlu kita lakukan adalah diagnosis kondisi keuangan kita. Ini yang saya bilang dari awal kenapa dulu saat saya mulai mempraktekan managemen malo ke saya ujungnya saya nyerah dan balik ke awal karena saya tidak mengenali masalah saya sendiri.

Bagaikan dokter yang mau mengobati pasien sebelum kita mengobati masalah finansial kita kita harus tahu dulu apa masalahnya atau tujuan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu. Idealnya kalau gamau pusing ya sewa Financial Planner tapi karena memang disiplin ilmunya susah (mamam tuh yang suka bully bilang jurusan ekonomi tuh gampang aja) jadi feenya pun lumayan. Kalau kamu punya budgetnya and willing to pay I highly recommend you to hire them. Tapi kalau kamu masih kaya saya yang kayaknya belum mampu untuk kesana yuk belajar bareng, pelan aja sampai dibatas kita mengerti dulu.

Jadi kalau dirunut setelah kita punya gaji (hitung total perkiraan pemasukan kamu dalam sebulan bersama pasangan), lalu coba urutkan limit budget yang harus kamu lalui urutannya ga boleh kebalik ya

  • Zakat/Sumbangan – 2,5% dari penghasilan. Ini wajib ya teman-teman. Karena the more we give, the more we get.
  • Dana Darurat – 10-30% dari penghasilan. Kalau kasus saya dulu, saya memilih kejar target dengan menyisihkan dana darurat sebesar 30% dari penghasil. Berat? Luar biasa. Sekarang? Merdeka 
  • Tabungan Investasi – 10-30%
  • Cicilan dan Hutang – maksimal hanya 35% dari penghasilan.
  • Pengeluaran Tetap Setiap Bulan
  • Dana Untuk Liburan/Gaya Hidup/Hiburan

(Alodita,2018)

Nah kalau saya belum sebanyak itu ya, karena beberapa tahun lalu beban hutang saya melebihi penghasilan kalau versi saya urutannya seperti ini

  • Zakat/Sumbangan – 2.5% untuk penghasilan dari hasil bumi lebih besar lagi kebetulan saya punya sawah dari warisan alm bapak. Logikanya sebelum kita pakai harta itu harus dibersihkan dari hak orang lain yang allah titipkan lewat rejeki kita supaya barokah itu sih kalau kepercayaan saya.
  • Cicilan dan Hutang -10% Karena goal saya adalah ingin bebas dari hutang jadi prioritas kedua adalah menyisihkan uang untuk bayar hutang. Nominalnya sekitar 10% dari gaji meskipun pelan tapi yang penting kita sudah ada niat disiplin menyelesaikan.
  • Tabungan dan Investasi – 10% Karena saya gamau pusing saya bagi tabungan itu jadi dua tabungan anak dan tabungan saya. Tabungan anak mencakup uang yang saya sisihkan setiap bulan untuk keperluan dia di masa depan dan kadang hadiah atau angpau lebaran dari om tantenya yang saya simpan. Karena itu haknya anak saya bukan saya. Sementara tabungan kedua itu untuk simpanan saja saya belum ubah ke deposito atau dana darurat tapi yang penting saya punya simpanan tetap. Baru tahun ini setelah cicilan hutang saya mulai mengecil saya mau mulai mengumpulkan untuk dana darurat. Termasuk pula tahun ini saya mulai punya tabungan liburan simple kok saya punya celengan saya isi setiap hari kisaran min 20rb intinya nanti pas liburan dana yang saya ambil ya dari tabungan ini,
  • Pengeluaran Tetap Bulanan
  • Dana Entertainment/Gaya Hidup

Nah kan keliatan bedanya karena memang kemampuan saya ya segini beda sama orang yang saya ikuti. Dan bisa jadi saat kalian aplikasi ke diri sendiri identifikasi masalah dan caranya pun bisa berbeda. Yang penting jujur ke diri sendiri karena ga ada juri yang akan menilai kehidupan kamu, ga usah malu atau merasa loser kembali ke point pertama kita harus bisa menerima dulu setelahnya insha allah semua bisa diatur. 

Nah setelah diatur dan diberi catatan seperti ini jangan lupa diamalkan, jangan cuma ditulis kemudian bocor lagi bocor lagi ya. Jujur yang suka membengkak itu Dana entertaintment dan bagi saya pun masih saya usahakan sampai saat ini. menambal dan memperbaiki kebocoran.

 

5. CATAT CATAT CATAT

Pencatatan itu penting banget, mulai belajar mencatat apapun yang kamu keluarkan supaya gampang evaluasi kesalahan. Bahkan Financial Planner aja minta catatan keuangan kamu sebelum bantu. Dari sana kamu bisa tahu kesalahan atau post mana yang sebaiknya dikurangi atau kebiasaan kecil beracun apa yang harus kamu hentikan. Setahun ini saya menggunakan Jurnal dari teman, isinya super lengkap sampai ada pencatatan keuangan, jadinya saya terbantu sekali. Kalau kamu gamau pusing sekarang ini banyak kok aplikasi pencatatan keuangan. Yang pernah saya gunakan Monefy. Kenapa pernah? karena saya orangnya lebih senang orat oret pake pensil dan kertas daripada digital jadinya sekarang saya tulis manual semua hehe.

Dan yang utama jangan lupa catat Hutang, kenapa buat saya jadi prioritas karena hutang itu berat hukumnya kalau dalam kepercayaan agama saya sampai terbawa mati. Oleh karenanya saya berusaha untuk menghindari dan berusaha menyelesaikan yang tersisa, urusan lambat cepat namanya hidup apalagi kaya saya wirausaha yang fluktuatif yang penting ada itikad dan kemauan Insha allah niat baik akan dilancarkan oleh yang maha Kuasa. Terakhir,

6. LEBIH PRODUKTIF

Kamu bisa fokuskan diri ke hal yang lebih bermanfaat atau menyibukkan diri menggeluti hobi. Bisa jadi dari hobi membukakan pintu rejeki lain yang bisa menjadi tambahan untuk keperluan kita atau simpanan tabungan kita. 

Nah segitu dulu ya sharing soal cara gimana gaji ga numpang lewat gitu aja, ini pure pengalaman pribadi karena saya bukan certified financial planner haha. Mudah mudahan bisa membantu teman teman yang berkenan baca tulisan saya kali ini biar kita sama sama melek finansial. Yang terpenting kita terus berusaha menjadi orang yang lebih baik dan terus membuka diri belajar hal hal baru dalam hidup. Sukses buat finansial managemen kamu ya.

Thanks for reading.

Love,

21 Comment

  1. Kalau udah baca yang yaya gini rasanya bersyukur banget. Alhamdulillah Bahasa sundanya mah ‘teu kabitaan’. Soalnya Pas nerima uanh harus langsung atur sana-sini.

    1. Betul teh
      harus banget memelihara sifat teu kabitaan eta di tengah tiap buka hape segala keliat hehe
      Good luck teh 🙂

  2. Bener banget. Kalau gak pinter2 ngatur uang, berasa gak berkah. Uang cm numpang lewat. Emang manajemen keuangan itu penting bgt.

  3. nice share mbak,noted buat catatan sy juga yg masih suka bingung…”gaji gw habis buat apa ya?”..kok nabung suka bolos..hiks. makasih mbak 🙂

    1. Betul mba
      Kadang seringnya bukan gajinya yang kurang banyak tapi pengaturannya yang kurang baik.
      Good luck dengan Financial Planningnya ya mbak 🙂

  4. Wih keren banget nih teh tips-tipsnya. Setuju yg paling mencuri keuangan masa depan itu hutang apalagi sistem kredit 🙁 jauh lebih tenang ketika kita beli dengan cash yah, meskipun di awalnya terasa berat hehe

    1. betul teh pas masa bayar hutang kredit kadang ada merasa terpenjara meskipun kita menikmati hasilnya duluan. Kredit Tunai no offence sih ya gimana selera yang penting bisa sama sama bertanggung jawab hehe

    1. semangat mbaaaa hehe betul sekali bag jangan kasih kendor itu memang yang berat hihi

  5. Pas pertama liat tips yg pertama “ah masa iya ada korelasinya sama tontonan kita di IG?”
    Tapi bener juga yaa, beberapa minggu lalu sy jg sempet ngeremove influencer yg IGS nya bikin selalu tergiur padahal kita belum perlu bgd barangnya.
    Aku jg followers nya Alodita dan depepedia 😘

    1. hihi aku juga menyadarinya setelah lebih banyak follow orang orang yang lebih positif menurutku mba kaya panutan kita mba ALo sama Depepedia. Soalnya perempuan kali ya mba ga bisa kalau diingetin bawaanya ya pengen dibeli kalau pas ada rejekinya hihi. Makasi sudah mampir mba semoga sharingnya bermanfaat 🙂

Comments are closed.