Life Like Rain

Entah ini tulisan ke berapa yang saya buat tentang block moment yang saya alami, saya punya banyak draft yang baru setengahnya matang tapi belum menemukan waktu yang pas untuk mendorong diri menyelesaikan semua tulisannya.

Satu waktu Anne Avantie pernah bilang

Inspirasi itu seperti hujan kadang datangnya deras sekali kadang juga rintik rintik

Dua tahun terakhir saya memilih jalan yang berbeda dari biasanya, memilih fokus pada profesi dan usaha yang sedang saya rintis ketimbang mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Berhenti untuk multitask dan fokus pada hal yang benar benar ingin saya kerjakan.

Tahun berapa kalian tahu bahwa FOCUS adalah singkatan dari

Follow

One

Course

Until

Success

Dan ternyata efek samping dari fokus ini adalah tenaga yang tersisa lebih sedikit dari biasanya dan pikiran sudah kadung penuh dengan pekerjaan sebelumnya. Meskipun sebetulnya saya belum benar benar focus karena masih harus memangkas dan mempertimbangkan mana yang benar benar ingin dikerjakan.

Selain itu terlalu banyak distraksi dan pekerjaan tambahan di platform lainnya sebutlah Instagram, Tiktok ternyata mantain beberapa saja diantara jam kerja cukup melelahkan.

Tapi saya juga suka merindu menulis di blog, menumpahkan isi pikiran yang saya harap bisa bermakna untuk teman teman yang membacanya. Oleh karenanya banyak draft yang memuat ide random saya tapi belum rampung untuk bisa layak baca oleh teman teman.

Bisa jadi hanya ketidaktangkasan saya dalam mengatur jadwal, tenaga dan fokus. Kalau sedang merasa stuck seperti sekarang mulai buka laptop kembali (biasanya ngeblog dari hp sekarang) buka blog blog orang yang sering saya baca meskipun akhir akhir ini banyak blogger kesayangan yang mulai berhenti update dan lebih fokus pada sosmed atau projek lain mereka. Tapi salah satu yang masih bisa saya baca dalam tulisanya yang update adalah Vivy Yusof. In her busy day she can manage to write one two stories. Mungkin saya harus mengubah pendekatan saya terhadap blog menjadi virtual diary or vision dan membuatnya lebih sederhana tapi dengan visual yang enak dipandang mata seperti Vivy.

Oia selain itu saya jadi punya kebiasaan baru setelah beberapa waktu lalu bergabung ke Netflix : Ngedrakor!

Gara garanya ikut kepo nonton drama ongoing Nevertheless rekomendasi teman tapi kemudian jadi keterusan cek drama drama lain yang ratingnya bagus. Tanpa disadari beberapa drama sudah tamat dalam beberapa hari seperti Vincenzo. It’s Okay Not To Be Okay, Descendent of The Sun dan memberikan perspektif baru karena ceritanya bagus (meskipun dengan adaptasi cara narasi dan representasi korea). Dan sampai sekarang masih kebanjiran rekomendasi drama yang sedah saya coba pilah karena selera orang berbeda beda.

Selebihnya saya masih berjuang untuk menyeimbangkan semuanya dan berusaha menjalani hidup tanpa tergantung mood. I’ll try my best to wake up.

Wish me Luck.